sabakbetuah.com Jakarta – Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-17 yang diselenggarakan di Kota Solo pada 6-13 Oktober 2024 menjadi momentum penting untuk menunjukkan peran serta pemerintah dalam memastikan hak-hak olahraga bagi seluruh warga negara.
Ajang ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan penyediaan sarana dan prasarana yang ramah, sekaligus membuka ruang bagi pengembangan prestasi olahraga bagi penyandang disabilitas di tingkat nasional maupun internasional.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono menyebut Peparnas 2024 bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga bagian dari kampanye pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak olahraga bagi penyandang disabilitas. Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan UU No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan telah menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dalam memberikan perhatian serius terhadap penyandang disabilitas di bidang olahraga.
“Ini bentuk komitmen dari pemerintah dalam rangka menyukseskan Peparnas 2024. Kemenpora bersama pemerintah daerah telah melakukan evaluasi dan perbaikan infrastruktur untuk memastikan aksesibilitas bagi para atlet dan penonton,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema `Pekan Paralimpiade Nasional 2024 untuk Indonesia Ramah Difabel`, Senin (7/10).
Surono menyebut, salah satu alasan utama pemindahan venue Peparnas dari Sumatera Utara ke Solo adalah kesiapan infrastruktur yang lebih baik. Di Solo dan sekitarnya, lebih dari 20 venue olahraga telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, termasuk akses kursi roda dan akomodasi yang ramah disabilitas.
“Solo memiliki pengalaman sukses dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022, di mana berbagai venue dan fasilitas telah memenuhi standar internasional yang ramah disabilitas. Hal ini menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk menjadikan Solo sebagai tuan rumah Peparnas 2024,” ujarnya.
Bahkan, puluhan hotel di Solo, Karanganyar, dan Sukoharjo telah disiapkan untuk menampung lebih dari 4.000 atlet dan ofisial. Dengan adanya sistem transportasi yang diatur secara khusus bagi atlet, pemerintah berusaha memberikan kenyamanan maksimal agar para atlet dapat berfokus pada prestasi mereka tanpa harus khawatir dengan aksesibilitas.
“Dengan semakin banyaknya fasilitas yang memenuhi standar aksesibilitas, diharapkan para atlet dapat terus mengasah kemampuan mereka dan meraih prestasi di kancah internasional, seperti di Paralimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat,” ucapnya.
Pentingnya Infrastruktur
Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, menambahkan setelah upacara pembukaan pada 6 Oktober 2024 di Stadion Manahan Solo, beberapa cabang olahraga telah dipertandingkan. Dalam beberapa hari ini dirinya banyak mendengar respons dari para atlet yang telah berlaga.
“Mereka senang sekali bisa merasakan atmosfer internasional di Solo. Semua ini berkat keseriusan pemerintah dalam menjamin hak olahraga mereka,” tuturnya.
Untuk memastikan Peparnas berjalan lancar, dirinya bersama tim NPC Indonesia telah melakukan berbagai persiapan detail sejak jauh hari. Pengalaman dari penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Solo juga menjadi pelajaran berharga dalam memitigasi setiap kemungkinan kendala yang muncul di lapangan.
“Kami terus melakukan mitigasi setiap hari, memantau perkembangan dan menghadapi tantangan yang ada. Setiap cabang olahraga memiliki delegasi teknis yang sangat berpengalaman, dan kami memastikan semua aspek, baik teknis maupun non-teknis, bisa berjalan lancar,” jelasnya.
Pjs Wali Kota Solo yang juga Dewan Pembina PB Peparnas 2024, Dhoni Widianto menjelaskan bahwa Kota Solo telah melakukan berbagai persiapan matang menyambut ajang olahraga nasional bagi penyandang disabilitas ini. Menurut Dhoni, terdapat tiga aspek kunci yang menjadi perhatian Pemkot Solo dalam menyambut Peparnas kali ini.
“Pertama, dari segi venue, Solo memiliki fasilitas yang ramah disabilitas. Meskipun beberapa venue memerlukan perbaikan, kami berkomitmen untuk memastikan semuanya sesuai standar internasional. Hal ini penting agar atlet disabilitas dapat berkompetisi dengan nyaman dan aman,” paparnya.
Selain venue, dirinya juga menyoroti kesiapan akomodasi di Solo. Kota ini memiliki berbagai pilihan hotel yang tidak hanya bagus dari segi kualitas, tetapi juga ramah disabilitas. Pengalaman Kota Solo dalam menyelenggarakan Asian Para Games 2022 juga menjadi nilai lebih dalam persiapan Peparnas 2024.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan masyarakat Solo yang selalu antusias dalam menyambut setiap event besar. Menurutnya, Solo bukan hanya kota yang ramah dari segi fasilitas, tetapi juga dari segi masyarakatnya.
“Kami selalu meriah dalam menyelenggarakan event dan Peparnas kali ini tidak akan berbeda. UMKM juga akan dihadirkan untuk memeriahkan suasana, sehingga selain olahraga, event ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal,” pungkas Dhoni.
Peparnas 2024 di Solo bukan hanya tentang kompetisi olahraga, tetapi juga tentang upaya nyata pemerintah dalam mempromosikan kesetaraan dan inklusi bagi penyandang disabilitas. Dengan dukungan infrastruktur, akomodasi, dan kebijakan yang berpihak pada disabilitas, ajang ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk memastikan hak olahraga bagi disabilitas terwujud, sekaligus membuka jalan bagi Indonesia untuk mencetak prestasi lebih tinggi di kancah olahraga internasional.(Red)